Share post : Suara Pembaruan
Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka
Pangestu mengadakan Rapat Koordinasi Master Plan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor 5 (Bali-NTB-NTT) dan Rakernas
Bidang Industri Pengolahan Pangan dan Peternakan KADIN, pada tanggal 26–27 Juni
2013.
Pertemuan dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua Koridor 5,
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan
Gita Wirjawan, Wakil Menteri Perindustrian, Deputi 2 Menko Perekonomian Bidang
Peternakan, Pertanian, Pangan, Perikanan, dan Kehutanan, Dirjen Peternakan
Kementerian Pertanian, dan Dirjen Perikanan Budidaya dari Kementerian Kelautan
dan Perikanan.
Rapat gabungan tersebut ditujukan untuk melakukan koordinasi
perihal perkembangan investasi dan perencanaan pembangunan infrastruktur di
Koridor 5 terutama untuk NTT.
Dalam MP3EI telah ditetapkan 8 program utama dan 22 kegiatan
ekonomi utama. Selain itu, juga telah ditetapkan 6 (enam) koridor ekonomi
sebagai pusat-pusat pertumbuhan yang diharapkan dapat mendorong perkembangan
ekonomi di seluruh wilayah Nusantara.
Adapun pemilihan Nusa Tenggara Timur termasuk ke dalam
Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara (KE Bali-NT) yang memiliki 3 sektor ekonomi
utama, yaitu pariwisata, peternakan, dan perikanan. Ditambah lagi dengan 2
sektor ekonomi non-utama, yaitu tambang mineral dan pertanian. Per April 2013,
pencapaian nilai proyek investasi di Koridor 5 sebesar Rp 204,3 Triliun
(Infrastruktur: Rp 68,4 T dan Sektor Riil: Rp 135,9 T).
Sementara itu, investasi sektor riil dan Infrastruktur
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan yang terendah di Koridor Ekonomi
Bali-NT yaitu 28 proyek dengan nilai investasi Rp 17,7 triliun.
Dalam pembahasan disepakati bahwa NTT mempunyai potensi untuk
mendukung keperluan memenuhi kebutuhan pangan Indonesia juga ekspor. Beberapa
komoditas unggulan adalah peternakan sapi, ayam dan babi, tanaman jagung dan
singkong, perikanan dan industri garam, serta serangkaian industri olahan
makanan seperti tepung ikan.
Di luar pangan, potensi pariwisata juga besar mengingat
keindahan alam dan kekayaan warisan budaya di seputar 1192 pulau Propinsi NTT.
Beberapa ikon pariwisata adalah Pulau Komodo, Danau Kelimutu, Larantuka dan
Lamalera, serta Pulau Alor dan Pulau Rote.
Dalam pembahasan muncul juga berbagai permasalahan seperti
kepastian lahan untuk investasi ternak dan garam, keperluan infrastruktur dan
konektivitas di beberapa titik utama dan perlunya perencanaan jangka pendek dan
menengah yang jelas dan tepat.
Kesimpulan rapat adalah bahwa peluang Provinsi NTT dalam
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia memerlukan breakthrough
komitmen dunia usaha untuk meningkatkan investasi sektor riil di Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Selain itu, Pemerintah Daerah perlu melakukan koordinasi dengan
para pihak secara intensif, menyediakan sumber daya manusia yang handal, APBD
pendukung serta penyederhanaan perijinan investasi untuk memperluas pembangunan
ekonomi di Provinsi NTT.
PR/A-23
Suara Pembaruan
Kirimkan Saran anda Untuk NTT melalui Email Kristo Blasin......marselinasintasayang@yahoo.com.........
Kirimkan Saran anda Untuk NTT melalui Email Kristo Blasin......marselinasintasayang@yahoo.com.........
No comments:
Post a Comment
Pesan Dan Saran Sangat saya Harapkan, Jangan Ragu berikan respon anda !, Saya mengucapkan terima kasih banyak