Thursday, April 20, 2017

Share Post : Peluang Pembangunan NTT Menuju 2025

Share post : Suara Pembaruan 






Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengadakan Rapat Koordinasi Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor 5 (Bali-NTB-NTT) dan Rakernas Bidang Industri Pengolahan Pangan dan Peternakan KADIN, pada tanggal 26–27 Juni 2013.

Pertemuan dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua Koridor 5, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Wakil Menteri Perindustrian, Deputi 2 Menko Perekonomian Bidang Peternakan, Pertanian, Pangan, Perikanan, dan Kehutanan, Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian, dan Dirjen Perikanan Budidaya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Rapat gabungan tersebut ditujukan untuk melakukan koordinasi perihal perkembangan investasi dan perencanaan pembangunan infrastruktur di Koridor 5 terutama untuk NTT.

Dalam MP3EI telah ditetapkan 8 program utama dan 22 kegiatan ekonomi utama. Selain itu, juga telah ditetapkan 6 (enam) koridor ekonomi sebagai pusat-pusat pertumbuhan yang diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi di seluruh wilayah Nusantara.

Adapun pemilihan Nusa Tenggara Timur termasuk ke dalam Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara (KE Bali-NT) yang memiliki 3 sektor ekonomi utama, yaitu pariwisata, peternakan, dan perikanan. Ditambah lagi dengan 2 sektor ekonomi non-utama, yaitu tambang mineral dan pertanian. Per April 2013, pencapaian nilai proyek investasi di Koridor 5 sebesar Rp 204,3 Triliun (Infrastruktur: Rp 68,4 T dan Sektor Riil: Rp 135,9 T).

Sementara itu, investasi sektor riil dan Infrastruktur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan yang terendah di Koridor Ekonomi Bali-NT yaitu 28 proyek dengan nilai investasi Rp 17,7 triliun.

Dalam pembahasan disepakati bahwa NTT mempunyai potensi untuk mendukung keperluan memenuhi kebutuhan pangan Indonesia juga ekspor. Beberapa komoditas unggulan adalah peternakan sapi, ayam dan babi, tanaman jagung dan singkong, perikanan dan industri garam, serta serangkaian industri olahan makanan seperti tepung ikan.

Di luar pangan, potensi pariwisata juga besar mengingat keindahan alam dan kekayaan warisan budaya di seputar 1192 pulau Propinsi NTT. Beberapa ikon pariwisata adalah Pulau Komodo, Danau Kelimutu, Larantuka dan Lamalera, serta Pulau Alor dan Pulau Rote.

Dalam pembahasan muncul juga berbagai permasalahan seperti kepastian lahan untuk investasi ternak dan garam, keperluan infrastruktur dan konektivitas di beberapa titik utama dan perlunya perencanaan jangka pendek dan menengah yang jelas dan tepat.

Kesimpulan rapat adalah bahwa peluang Provinsi NTT dalam Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia memerlukan breakthrough komitmen dunia usaha untuk meningkatkan investasi sektor riil di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu, Pemerintah Daerah perlu melakukan koordinasi dengan para pihak secara intensif, menyediakan sumber daya manusia yang handal, APBD pendukung serta penyederhanaan perijinan investasi untuk memperluas pembangunan ekonomi di Provinsi NTT.




PR/A-23
Suara Pembaruan

 Kirimkan Saran anda  Untuk NTT melalui Email Kristo Blasin......marselinasintasayang@yahoo.com.........

No comments:

Post a Comment

Pesan Dan Saran Sangat saya Harapkan, Jangan Ragu berikan respon anda !, Saya mengucapkan terima kasih banyak