Untuk mencegah dan memerangi korupsi memerlukan
langkah-langkah yang komprehensif. Kata kuncinya adalah partisipasi rakyat
untuk terlibat melawan korupsi. Selain itu kerjasama bahu membahu antar
lembaga-lembaga penegak hukum dan sinergi antara eksekutif, legislatif dan
yudikatif.
Demikian disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sambutan
tertulis dibacakan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut
Pandjaitan di Sasana Budaya Ganesha, Kamis 10 Desember 2015 pada peringatan
Hari Anti Korupsi Se-dunia. "Kata kuncinya adalah keteladanan para
pemimpin pemegang kekuasaan dari pusat sampai daerah untuk berdiri di depan
membangun kepemimpinan yang bebas dari korupsi," ujar Presiden dalam
sambutan tertulisnya.
Korupsi : Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Di awal sambutan tertulisnya, Presiden mengingatkan bahwa
melawan korupsi bukan hanya karena korupsi merugikan keuangan negara.
"Tapi, kita memberantas korupsi karena korupsi merupakan kejahatan
terhadap kemanusiaan. Korupsi terbukti
telah memiskinkan warga dunia," ucap Presiden.
Korupsi terbukti membawa ketidakadilan, ketimpangan dan
keterbelakangan. Korupsi terbukti telah
menjauhkan bangsa bangsa di dunia dari kemakmuran bersama. "Itulah
sebabnya, korupsi menjadi musuh bersama kita semua, musuh bersama warga dunia,
serta musuh semua bangsa-bangsa," ucap Presiden.
Korupsi di manapun di dunia, termasuk di Indonesia,
berkembang, berevolusi sampai pada
tahap dimana korupsi itu dilakukan
secara sistematis dan bahkan sudah berjejaring. Karena sudah masuk sampai fase berjejaring, maka untuk melawan korupsi
bagi Presiden hanya perlu keberanaian untuk menjalankan dua langkah.
"Aksi pencegahan yang betul betul nyata serta tindakan penegakan hukum
yang betul betul tegas," kata Presiden.
Bangun Sistem dan Tata Kelola Pemerintah Yang Bersih
Tindakan pencegahan tidak kalah pentingnya dengan penegakan
hukum. Presiden mengingatkan bahwa kita perlu membangun sistem dan tata kelola
pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, "Karena sistem yang baik itu
akan efektif untuk mencegah peluang terjadinya
korupsi. Untuk itu, pemerintah lakukan langkah percepatan reformasi birokrasi termasuk di
dalamnya reformasi pelayanan publik dan perijinan," ujar Presiden.
Mekanisme kerja birokrasi harus diarahàkan ke pemerintahan
elektronik atau E Government mulai dari
cash flow management system, pajak online, e-budgetting, e-purchasing
system, E-catalog pemanfaatan whistleblowing system serta banyak lagi yang
lain. "Banyak pekerjaan dalam birokrasi yang bisa dilakukan jauh lebih
efisien dengan menggunakan teknologi birokrasi," ujar Presiden.
Presiden menggarisbawahi bahwa kata kuncinya adalah
membangun e-government untuk
meningkatkan pelayanan publik dan memperkuat transparansi dan akuntabilitas.
Bersatu Melawan Korupsi
Sumber : Kantor Staf Presiden RI
No comments:
Post a Comment
Pesan Dan Saran Sangat saya Harapkan, Jangan Ragu berikan respon anda !, Saya mengucapkan terima kasih banyak