Monday, March 27, 2017

Kisah Kunjungan Kristo Blasin (bagian 1)


Reblog / dikutip dari SoE, Delegasi.com—Kunjungan Bakal Calon Gubernur Kristo Blasin di Rumah Sakit Umum (RSU) Muder Ignatia di  Kelurahan Nunumeu, Kecamatan Kota SoE, Timor Tengah Selatan (TTS), disambut positif para perawat, dokter dan para pengunjung. Mereka menyambut gembira kehadiran politisi PDIP Itu yang digadang gadang bakal keluar sebagai calon gubernur dari Partai Berlambang kepala Banteng moncong putih itu.



Disaksikan media ini, mulai dari Satpam, para suster, perawat dan dokter menyambut suka cita kedatangan Kristo yang tidak asing lagi bagi mereka. Usai berjabatan tangan dan bersendagurau, Kristo masuk ke ruang-ruang pasien rumah sakit Ignasia. Ia menyapa seorang ibu dan suaminya yang sedang menjaga anak mereka yang sakit.
Selain itu, Kristo masuk lagi ke ruangan lainnya dan menemui salah satu pasien yang menderita gangguan saluran kencing. Gadis usia sekolah itu terbaring di bawa gantungan botol infus yang dijaga oleh ibu dan kakaknya. Gadis itu tiba-tiba merasa kaget seketika didatangi Kristo dan para perawat  ke ruangannya. Ketika disapa Kristo, ia hanya tersenyum sembari mengulurkan tangannya menjabat tangan Kristo yang berdiri disampingnya sambil berdialog kecil seputar sakit yang diderita si gadis kecil.
Seusai mengunjungi beberapa ruangan pasien, Kristo beberapa suster melihat-lihat beberapa ruangan rumah sakit, ruang laboratorium, dan beberapa ruangan pimpinan rumah sakit yang terlihat sangat bersih dan nyaman. Serang suster mengarahkan Kristo untuk melihat juga sumur bor di bagian belakang rumah sakit yang belum tuntas karena belum menghasilkan air.
Sesi terakhir dari kunjungan ke RSU Ignatia, Kristo menyambangi ruangan kantin yang dikelolah seorang gadis bernama Angel.  Ruangan kecil itu, menyediakan berbagai menu makanan.  Sembari berdiskusi dengan suster pengelola rumah sakit yang berasal dari Sumba, Angel menghidangkan beberapa gelas kopi nikmat panas. Beberapa tegukan kopi panas membantu menaikan suhu tubu di kota dingin Soe.
“Kami masih butuh pembenahan rumah sakit ini agar lebih baik lagi. Kami juga sedang berjuang mengurus beberapa dokumen penting untuk melengkapi administrasi rumah sakit yang kini sudah membantu ribuan rakyat Soe. Kami berharap semuanya bisa lancar demi pelayanan kesehatan,” kata suster perawat yang duduk berhadapan dengan Kristo di meja makan.
“Saya akan berusaha berkomunikasi dengan rekan-rekan tim kerja yang membangun rumah sakit ini. Mudah-mudahan semua rencana kita dapat berjalan lebih cepat. Rumah sakit ini, meskipun kecil tapi sangat membantu masyarakat yang sakit,” kata Kristo yang adalah Ketua Badan Pengawas Rumah Sakit NTT ini sembari meneguk kopinya.
Udara malam terasa makin dingin, perut pun mulai terasa keroncongan. Tak disangka, Angel si gadis penjaga kantin telah mendatangkan satu mangkok besar mie rebus pedas dari dapur kantin tersebut. Tak menunggu lama, mangkok besar berisi mie enak tersebut langsung dilahap oleh seluruh tim, termasuk Kristo.  Usai melahap mie rebus, Kristo dan seluruh timnya berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Kupang.
Untuk diketahui, seperti dikutip dari situs  http://ttskab.serverjogja.com, RSU Muder Ignatia diresmikan 11 Juni 2016 lalu oleh Gubernur NTT yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Politik dan Pemerintahan, Drs. Mikael Fernandez. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Drs. Mikael Fernandez serta diawali dengan misa pemberkatan dipimpin Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang, SVD.
Wakil Bupati Timor Tengah Selatan, Drs. Obed Naitboho, M.Si dalam sambutannya menyambut baik kehadiran Rumah Sakit Umum Muder Ignatia di Kabupaten TTS. Iaberharap kehadiran rumah sakit ini bisa membantu pemerintah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang termasuk dalam kategori miskin.
Ketua Panitia Pembangunan RSUMuder  Ignatia, Alo Lawung, mengatakan, kehadiran RSU Muder Ignatia adalah wujud nyata dari suster – suster yang tergabung dalam biara RVM untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kesehatan kepada masyarakat Kabupaten TTS. RSU Muder Ignatia, yang sebelumnya berstatus Klinik Pengobatan resmi beroperasi sejak tahun 2009, yang walaupun memiliki fasilitas yang terbatas, namun trend pasien yang datang berobat semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pembangunan rumah sakit ini adalah merupakan hasil kerja sama biara RVM dengan dukungan dana dari dokter – dokter di Austarlia, dan saat ini memiliki 55 orang tenaga kerja, baik untuk para medis maupun non medis.//delegasi (sfc)

No comments:

Post a Comment

Pesan Dan Saran Sangat saya Harapkan, Jangan Ragu berikan respon anda !, Saya mengucapkan terima kasih banyak