Sunday, March 26, 2017

Kenali Pemimpin Yang Ideal



Semua orang pasti menghendaki sosok pemimpin yang baik atau lebih tepatnya disebut ideal. Tentu anda bertanya seperti apa sosok pemimpin itu kepada saya. Manusia adalah makhluk sosial yang menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan menjadi pemimpin bagi orang lain. Menjadi pemimpin berarti menjadi seseorang yang memiliki tanggung jawab lebih dalam hidupnya.
7 Karakter Utama Pemimpin Ideal saya dapatkan dari berbagai sumber dan tentunya patut untuk ditiru bukan hanya memimpin orang lain tapi paling tidak untuk memimpin diri sendiri dalam menjalani hidup ini, karakter utama ini adalah sebuah deskripsi yang menjelaskan tentang point-point yang harus dimiliki seorang pemimpin. Baik secara sempit maupun luas, seorang pemimpin tentunya perlu mengetahui dan memiliki sifat dari 7 karakter utama pemimpin ideal.
Seorang pemimpin adalah individu dengan jiwa yang terlatih dan mampu melatih individu-individu lain untuk mewujudkan visi yang bersifat seragam. Seorang pemimpin diharuskan mampu melibatkan diri dalam unsur keberagaman dari sifat semua anggota yang dipimpinnya yang menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu membawa misi semua pihak ke arah yang baik dan tetap teguh merangkul semua anggotanya.

1.      Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Cerdas

Kecerdasan adalah titik penentu utama yang idealnya harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kecerdasan merupakan point utama yang menentukan seberapa baik langkah yang diambil oleh seorang pemimpin jika dihadapkan oleh suatu masalah dalam komunitas yang beragam. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang cerdas dalam membawa diri yang didukung dengan keunggulan berfikir dan peka terhadap hal-hal sekitar. Dalam menjalankan tugasnya, seorang pemimpin yang ideal akan mampu berfikir luwes dan memiliki ide-ide segar untuk keberlangsungan kepentingan semua warga yang dipimpinnya.

2.      Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Berinisiatif

Tidak hanya cerdas, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang berani berinisiatif jika dihadapkan dengan suatu masalah. Inisiasi atau sebuah ide awal jelas dibutuhkan oleh seorang pemimpin demi terciptanya solusi yang bersifat nyata dan menggerakkan semua unsur untuk memecahkan sebuah permasalahan bukan kearah kebuntuan. Sebuah inisiasi yang menyejukan dan menenangkan bukan profokatif. Pemimpin yang berinisiatif adalah pemimpin yang mampu menggerakkan dirinya sendiri terlebih dahulu untuk memulai segala sesuatunya tanpa adanya paksaan. Dengan sifat inisiatif yang ada dalam diri pemimpin, kekuatan diri dari tiap anggota untuk menjalankan misi kelompok pun akan terjamin dengan baik.

3.      Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Bertanggung jawab

Bertanggung jawab berarti berani untuk menanggung efek dari segala keputusan yang timbul akibat tindakan yang telah dilaksanakan. Selain cerdas dan berinisatif, seorang pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab. Pengambilan keputusan terhadap cara kerja dan pelaksanaan misi suatu kelompok tentunya diputuskan dengan tidak tergesa-gesa. Pemimpin yang bertanggung jawab adalah pemimpin yang tetap teguh dan mampu berfikir taktis untuk menerima segala resiko yang timbul dari keputusan yang diambil.

4.      Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Dapat Dipercaya

Karakter yang satu ini tentunya timbul dari seberapa berhasilnya seorang pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dan bijak dalam mengambil keputusan. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang tanpa perlu berfikir ulang, anggotanya dengan kesungguhan hati mampu mempercayai pemimpin tersebut untuk mengambil sebuah keputusan. Pemimpin yang dapat dipercaya adalah pemimpin yang mampu mendamaikan hati semua anggota. Dengan pemimpin yang dapat dipercaya, setiap anggota akan merasa lebih terpacu untuk menyatukan hati dan menciptakan keseragaman kelompok demi terciptanya keutuhan.

5.      Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Jujur

Kejujuran dalam diri seseorang tentunya menjadi point khas yang harus dimiliki oleh seorang manusia, terutama oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang jujur menjanjikan keterbukaan dan keluwesan dalam memberikan segala informasi yang mencakup kepentingan orang banyak. Kejujuran yang ada dalam diri seorang pemimpin akan menjadi ciri khas tersendiri yang mampu diandalkan oleh seluruh anggota yang dipimpinnya. Pemimpin ideal dengan tingkat kejujuran tinggi akan mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari seluruh anggota yang dipimpinnya.

6.      Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Rela Berkorban

Rela berkorban berarti rela menerjunkan diri dalam kepentingan anggotanya dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Pemimpin yang rela berkorban akan mampu memfokuskan diri untuk mencapai visi anggota secara detail. Sifat rela berkorban ini pun tentunya harus didasari dengan kecerdasan dan kebijakan dari seorang pemimpin. Pemimpin ideal yang rela berkorban akan mampu mengambil keputusan secara tepat tanpa merugikan banyak pihak.

7.      Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Dicintai dan Mencintai Warganya

Cinta hadir dalam diri seorang pemimpin yang ideal dan juga warga yang dipimpinnya. Segala bentuk tingkah laku yang hadir dari seorang pemimpin yang ideal akan selalu diiringi dengan unsur cinta yang akan meminimalisir bentuk kecurangan juga hal-hal buruk lainnya. Warga yang dipimpinnya pun akan mampu mencintai pemimpin tersebut tanpa adanya unsur paksaan yang berlebih. Pemimpin yang ideal jelas akan mampu menciptakan tindakan dengan cinta yang terkoordinir rapih untuk kemajuan.

Setelah membaca banyak artikel-artikel dari berbagai nara sumber yang ada, tentunya kita bisa mengetahui 7 karakter utama pemimpin ideal dari seorang pemimpin. Seorang pemimpin bukanlah manusia sempurna namun seorang pemimpin yang ideal dituntut untuk mengusahakan kesempurnaan untuk kemajuan visi warganya. Ijinkan saya bersama-sama untuk menjadi pemimpin ideal.  Tidaklah mudah menjadi seorang pemimipin, karena para pmimpin harus memiliki sejumlah kualitas tertentu. Kalau seorang pemimpin salah dalam bertindak, maka bawahan bisa saja langsung menganggap buruk. Berikut ini adalah Ciri-Ciri Pemimpin Yang Tidak Ideal :

Hanya Memerintah
Menjadi Pemimpin bukan berarti bisa seenaknya saja memerintah atau merubah tatanan yang sudah ada dari pendahulu-pendahulu kita karena alasan yang tidak jelas. Sebaliknya, hal yang harus dilakukan seorang pemimpin yang benar yaitu harus bisa menciptakan komunikasi yang baik dengan tim atau orang yang dipimpinnya demi mencapai visi dan misi yang telah ditentukan. Komunikasi di sini artinya komunikasi dua arah, sehingga bawahan bisa menyampaikan pendapat dan bukan sekadar menerima perintah.

Jarang Diskusi dan Tatap Muka
Pemimpin yang buruk biasanya jarang berdiskusi dengan bawahannya atau warganya tapi dia lebih banyak menuntut timnya atau warganya untuk solid atas kemauannya. Padahal, solid tidaknya sebuah tim kerja juga dinilai dari adanya komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan atau pemerintah dan warganya. Dengan berdiskusi, pemimpin pun bisa tahu jika ada masalah di antara orang yang dipimpinnya.

Tidak Memberikan Kepercayaan
Seorang pemimpin yang baik bisa memberikan kepercayaan pada timnya untuk bekerja. Hal ini juga berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri timnya. Sebaliknya, pemimpin yang buruk tidak mampu memberikan kepercayaan itu. Akibatnya akan muncul rasa tak percaya di antara atasan dan bawahannya.

Tidak Memberikan Pujian
Saya memberikan sebuah ilustrasi bahwasannya tak sedikit atasan di kantor, perusahaan/lembaga yang merasa enggan untuk memuji bawahannya. Padahal, hal tersebut sekali-kali perlu dilakukan demi memberikan penghargaan pada bawahannya. Ini yang membuat mereka bisa termotivasi untuk menjadi tim yang lebih baik dan maju.

Konflik
Apabila bawahan kita ditegur oleh atasan dari divisi lainnya, jangan hanya diam saja dan membiarkan bawahan Anda menghadapinya sendirian. Pemimpin yang baik akan berusaha untuk memberi dukungan pada timnya, bukan malah ikut menyalah-nyalahkannya juga. Jika terbukti bersalah baru patut disalahkan. Bukan berarti seorang pemimpin melindungi bawahannya yang salah atau kurang baik atau terlalu mudah menyalahkan seorang bawahan.


Tidak Terbuka
Hubungan baik dengan siapa saja yang berbeda perlu dibina baik dalam perusahaan/lembaga antar sesama dalam satu Negara bahkan dengan Negara lainnya. Jika Anda merupakan pemimpin yang kerap tertutup dan tidak membeberkan kehebatan atau kekurangan kerja dalam tim Anda, itu menandakan bahwa Anda bukan termasuk pemimpin yang baik. Yang utama dalam keterbukaan adalah kepada warga yang dipimpin.

Tidak Bertanggung Jawab
Jika seorang pemimpin selalu menyerahkan tugas pada bawahannya saja, padahal seharusnya pekerjaan tersebut dikerjakan oleh pemimpin itu sendiri, itu membuktikan bahwa pemimpin tersebut bukanlah pemimpin yang baik. Pemimpin yang benar akan bertanggung jawab dengan pekerjaannya, bukan malah menyuruh bawahan untuk menyelesaikannya.

Pemimpin yang Tidak Memiliki Visi, Tidak Akan Bisa Menggerakkan Tim.
Pemimpin tanpa visi akan gagal. Pemimpin yang tidak memiliki visi tidak bisa menginspirasi warganya, memotivasi kinerja, atau menciptakan nilai yang berkelanjutan. Miskin visi, visi yang berubah-ubah, atau tidak ada visi akan menyebabkan para pemimpin gagal. Tugas pemimpin adalah untuk menyelaraskan semua pihak sesuai dengan visi yang jelas dan dapat dicapai. Ini tidak bisa terjadi ketika orang buta menuntun orang buta, yang artinya pemimpin yang tidak mempunyai visi menuntun anggota atau warga yang dipimpinnya yang juga tidak memiliki tujuan dan arah.

Ketika Pemimpin Gagal Memimpin Dirinya Sendiri
Seorang pemimpin meski memiliki karakter atau integritas yang tinggi namun belum tentu akan bertahan dalam ujian waktu. Tidak peduli seberapa cerdas, ramah, dan persuasive seseorang, jika mereka rentan terhadap perilaku yang tidak etis berdasarkan kebutuhan saat ini atau masa depan, mereka akhirnya akan menjadi mangsa kehancuran mereka sendiri. Etika dan pembawaan diri merupakan formula untuk sukses.

Terlalu Mengandalkan Pengalaman Masa Lalu atau Meninggalkan Masa lalu
Sydney Finkelstein, profesor di Dartmouth Tuck School mengatakan dalam Wall Street Journal 2009, “Pemimpin cenderung mengandalkan pengalaman masa lalu yang tampaknya berguna atau menggunakan sesuatu yang baru tanpa mengambil pelajaran dari masa lalu, tetapi sebenarnya berbahaya. … karena semuanya tidak benar-benar cocok dengan situasi saat ini dan itu tidak akan menjadi bermanfaat.” Pemimpin harus memperhatikan kondisi kerja, rekan kerja, sumber daya, dan bagaimana menciptakan momentum di lingkungan yang baru.

Terlibat Permasalahan Politik
Motivasi politik membuat orang sulit membuat keputusan secara obyektif dan fokus pada mengelola tanggung jawab.  Pemimpin yang terperangkap dalam politik kehilangan identitas mereka dan terjebak dalam agenda dan motivasi lain.

Tak Punya Tujuan Kerja
Bila seorang pemimpin tidak tahu apa yang perjuangkan, maka akan sulit membuat keputusan yang baik. Kejelasan tujuan memungkinkan seorang pemimpin membuat keputusan yang benar dan konsisten sesuai dengan misi. Ketika tujuan “terganggu”, seorang pemimpin akan kehilangan hubungan dengan naluri dan mulai membuat keputusan tanpa dependensi yang tepat.

Menyalahgunakan Sumber Daya
Memimpin bukan hanya tentang memotivasi orang dan memberikan inspirasi, tapi juga mengharuskan seorang pemimpin untuk mengetahui alat, aparatur dan sumber daya yang tersedia dan atau yang harus diperoleh untuk berjuang memperjuangkan misi. Pemimpin yang membuat keputusan baik terus meningkatkan pedoman sumber daya. Mereka memperkuat kemampuan untuk mendapatkan akses ke informasi yang benar, statistik, tren, dan hal lainnya yang tersedia dari luar dan dalam daerah. Pemimpin yang baik tahu kapan harus melibatkan semua sumber daya itu dalam rangka membuat keputusan yang tepat yang berdampak positif bagi semua atau bagi masa yang akan datang.

Tidak Melihat Peluang
Pemimpin menjadi tidak baik apabila tidak mengerti dengan visi yang disebut Wide-angle, melihat peluang dari segala arah. Visi ini membuat pemimpin ahli dalam mengantisipasi krisis dan mengelola perubahan jika keadaan memburuk. Ini juga dapat memperluas pengamatan dan memungkinkan para pemimpin melihat sekitar, di dalam dan luar daerah, sehingga keputusan-keputusan yang dibuat pun tepat.

Tidak Percaya Diri
Pemimpin yang tidak percaya diri sering menjadi putus asa dan membuat keputusan tiba-tiba. Mereka tidak memikirkan konsekuensi saat membuat keputusan.

Para pembaca warga NTT yang budiman. Terima kasih banyak atas attensi yang diberikan dengan membaca selebaran ini. Saya bukanlah seorang yang sempurna namun akan menjadi sempurna apabila mendapat dukungan dan doa restu dari segenap pihak. Sebagai putra daerah saya memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kemajuan daerah kita tercinta. Mari kita meletakkan tanggung jawab ini bersama di pundak kita sebagai putra daerah. Saya mohon maaf jika ada kesalahan yang telah saya buat dalam goresan pena ini.




Kirimkan Saran Untuk NTT Melalui Email ......marselinasintasayang@yahoo.com.........

Referensi : Dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment

Pesan Dan Saran Sangat saya Harapkan, Jangan Ragu berikan respon anda !, Saya mengucapkan terima kasih banyak